RSS

Arsip Tag: ikan hias

Hikmah Air Yang Melimpah Sebagai Pengganti Tanaman Air Pada Akuarium Ikan Hias


Para pecinta ikan hias dari jaman dulu sampai sekarang tak pernah surut, bahkan cenderung berkembang pesat. Kalau dulu masih ikan-ikan air tawar yang dipelihara, saat ini sudah berkembang dengan ikan-ikan air asin atau ikan-ikan dari laut. Mudahnya kita menemukan ikan hias membuat semakin banyak orang yang memelihara ikan hias, meskipun hanya dalam jumlah yang kecil atau bisa dikatakan sebagai penghias ruangan saja.

Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam. Lingkungan hidup ikan yang sangat mempengaruhi adalah air, suhu, derajat keasaman (PH), kesadahan air, kandungan oksigen terlarut dan kecerahan. Untuk membudidayakan ikan hias haruslah sesuai dengan kondisi lingkungan air disekitar kita. Lingkungan air yang ideal bagi ikan hias rata-rata adalah untuk suhu air 24 – 300C, PH 6-7, oksigen terlarut > 3 ppm dan kecerahan air 30 – 60 cm.

Oksigen (02) merupakan zat terpenting dalam kehidupan organisme. Dalam bernapas, organisme memasukkan oksigen dan mengeluarkan asam arang atau karbondioksida (CO2). Keberaclaan oksigen ada di udara maupun terlarut dalam air.
Di dalam air, oksigen bersumber dari tanaman berwarna hijau seperti lumut dan ganggang. Dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis, tanaman memproduksi oksigen. Untuk itulah pada kolam yang banyak mengandung ganggang (alga) atau lumut berwarna hijau mengandung oksigen terlarut cukup tinggi di Siang hari.
Oksigen dapat larut ke dalam air melalui proses difusi atau persinggungan dengan udara.

Beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya oksigen terlarut adalah sebagai berikut.

  1. Pergerakan permukaan air. Pergerakan air berupa riak air maupun gelombang akan mempercepat difusi udara ke dalam air.
  2. Suhu. Suhu berpengaruh pada kejenuhan (kapasitas air menyerap oksigen). Makin tinggi Suhu maka makin sedikit oksigen dapat larut.
  3. Tekanan udara. Tekanan udara berhubungan dengan ketinggian suatu daerah dari permukaan laut. Makin tinggi suatu daerah maka makin rendah tekanan udaranya sehingga makin rendah pula kadar oksigen terlarut.
  4. Salinitas. Makin tinggi salinitas maka makin sedikit oksigen yang dapat larut.
  5. Tanaman air. Tanaman air, terutama ganggang, tentunya berhubungan dengan proses fotosintesis yang memerlukan sinar matahari. Bila sinar matahari sedikit maka proses fotosintesis terhambat sehingga oksigen terlarut pun sedikit.

Ada banyak jenis tanaman air yang dipakai dalam budi daya ikan hias. Tanaman air tersebut dibagi dalam dua kelompok, yaitu tanaman tumbuh mengapung dan tanaman tumbuh di dasar. Tanaman mengapung misalnya enceng gondok (Eichornia crassipes),
kubis-kubisan (Pistia stratioes), dan meta lele (Lemna minor). Sementara tanaman tumbuh di dasar dibagi atas tanaman berdaun jarum atau pity seperti Vallisnera spiralis dan Myriophyllum mattogrossense; tanaman berdaun lebar seperti Dracena variegate, Echinodorus micheli, dan Macrosorium pteropus; serta tanaman bercabang seperti ganggang (Hydritta verticillata).

Beberapa jenis tanaman air tersebut merupakan tanaman air hias yang digunakan pada penataan akuarium. Oleh karenanya, nilai ekonomi tanaman air tersebut menjadi cukup bagus. Bahkan, tidak jarang tanaman air hias tersebut diekspor. Untuk perkolaman, biasanya petani menggunakan tanaman air yang kuat dan mudah diperoleh seperti enceng gondok, kubis-kubisan, dan ganggang.

Penggunaan tanaman air dapat memberikan manfaat bagi ikan hias yang dipelihara antara lain

  1. sebagai pelindung ikan dari terik matahari,
  2. sebagai tempat persembunyian anakan, serta
  3. sebagai sarang atau tempat menempelnya telur.

Selain memiliki manfaat bagi ikan, tanaman air pun dapat memberikan pengaruh negatif bagi ikan, antara lain:

  1. sebagai tempat berkembang biaknya capung sehingga larvanya dapat menjadi hama larva ikan,
  2. sebagai tempat menempel atau bersembunyinya mikroorganisme atau bibit penyakit, serta
  3. mengurangi kadar oksigen, terutama tanaman mengapung.

Oleh- karena tanaman air memiliki kelemahan maka jumlahnya dalam wadah pemeliharaan harus sesuai dengan luasan wadah. Umumnya jumlah tanaman air dianjurkan ticlak lebih dari sepertiga luasan wadah. Dengan cara ini akan terdapat cukup ruang untuk pertukaran udara dan mengurangi daerah perkembangbiakan bibit penyakit.
Agar terbebas dari bibit penyakit, kebersihan tanaman air sebelum digunakan perlu diperhatikan. Caranya ialah tanaman air, terutama akarnya, dicuci bersih dengan air atau direndam sekitar 1-2 jam dalam larutan PK. Bagi ikan, oksigen diperoleh dari air. Kalau kadar oksigen ter larut rendah maka kehidupan ikan akan terganggu.

Jumlah minimal kebutuhan oksigen terlarut untuk setup jenis ikan tidak sama. Biasanya ikan yang gesit lebih banyak membutuhkan oksigen dibanding ikan yang tenang. Namun, sedikitnya air untuk pemeliharaan ikan harus berkadar oksigen 5 mg/l.
Bila kurang, ikan bisa stres atau bahkan mati. Pada kolam yang penuh dengan ganggang tidal menguntungkan bagi ikan. Ini disebabkan kadar oksigennya bisa lebil dari 20 mg/l. Kadar oksigen yang tinggi dapat menyebabkan ikan terserang penyakit gas buble.
Cara mengukur kadar oksigen dalam air dapat menggunakar DO-meter atau oksigen kit. Alat ini dapat dibeli di toko sarana pro duksi perikanan atau di toko kimia. Harganya memang relatif mahal.Lain lagi dengan jenis ikan labirin seperti lele, catfish, dan gurami. Jumlah kandungan oksigen terlarut yang rendah tidak banyak mempengaruhi kehidupan ikan. Walaupun sedikit oksigen, ikan ini masih bisa hidup dengan mengambil oksigen langsung dari udara.

Dasar teori

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif) dan anoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutupositif). Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, yaitu anion (ion negatif) ditarik oleh anoda dan jumlah elektronnya berkurang sehingga bilangan oksidasinya bertambah.

a. Ion OH ¯ dioksidasi menjadi H2O dan O2. Reaksinya:

4OH ¯ (aq) ->2H2O ( l) + O2 (g) + 4e¯

b. Ion sisa asam yang mengandung oksigen (misalnya NO3¯, SO42¯) tidak dioksidasi, yang dioksidasi air. Reaksinya:

2H2O ( l ) -> 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e¯

c. Ion sisa asam yang lain dioksidasi menjadi molekul. Contoh:

2Cl ¯ (aq) -> Cl2 (g) + 2e¯

Pada katoda terjadi reaksi reduksi, yaitu kation (ion positif) ditarik oleh katoda dan menerima tambahan elektron, sehingga bilangan oksidasinya berkurang.

a. Ion H+ direduksi menjadi H2. Reaksinya:

2H+ (aq) + 2e¯->H2 (g)

b. Ion logam alkali (IA) dan alkali tanah (IIA) tidak direduksi, yang direduksi air.

2H2O (aq) + 2e¯ ->H2 (g) + 2OH ¯ (aq)

c. Ion logam lain (misalnya Al3+, Ni2+, Ag+ dan lainnya) direduksi. Contoh:

Al3+ (aq) + 3e¯ ->Al (s)

Ni2+(aq) + 2e¯ -> Ni (s)

Ag+ (aq) + e¯ -> Ag (s)

Contoh elektrolisis:

a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya:

2HCl (aq) ->2H+ (aq) + 2Cl ¯ (aq)

Anoda: 2Cl ¯ (aq) ->Cl2 (g) + 2e¯ (Oksidasi)

Katoda: 2H+ (aq) + 2e¯ ->H2 (g) (Reduksi)

——————————————————————————————— +

Total: 2HCl (aq)->H2 (g) + Cl2 (g) (Redoks)

b. Elektrolisis larutan NaOH dengan elektroda Pt, reaksinya:

4NaOH (aq) ->4Na + (aq) + 4OH ¯ (aq)

A: 4OH ¯ (aq) ->2H2O (l ) + O2 (g) + 4e¯ (Oksidasi)

K: 4H2O (l ) + 4e¯->2H2 (g) + 4OH ¯(aq) (Reduksi)

——————————————————————————————— +

T: 4NaOH (aq) + 2H2O (l )->4Na+ (aq) + 4OH ¯ (aq) + 2H2 (g) + O2 (g) (Redoks)

Rumusan masalah

penggunaan tanaman air sebagai peningkat kadar oksigen alam air ternyata banyak sekali menghadirkan masalah terutama bagi para pecinta ikan hias yang pemula. Selain karena membutuhkan perhatian khusus terhadap pertumbuhan tanaman, kadar oksigen terlarut juga sangat sulit untuk dikontrol. Hal ini menyebabkan banyak sekali para pemula yang frustasi hanya karena oksigen terlarut. Dari uraian diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: bagaimana cara meningkatkan kadar oksigen terlarut pada akuarium ikan hias selain dengan menggunakan tanaman?

Solusi dan Pembahasan

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan oksigen selain dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh tanaman hijau. Pemanfaatn reaksi-reaksi kimia yang terdapat pada sel elektrokimia dapat digunakan sebagai solusi untuk menghasilkan oksigen. Pada elektrolisis dengan elektroda inert pada anoda jika terdapat ion sisa asam yang mengandung oksigen (misalnya NO3¯, SO42¯) tidak dioksidasi, yang dioksidasi air. Reaksinya:

2H2O (l) ->4H+ ( aq) + O2 (g) + 4e¯

Larutan yang dipakai adalah AgNO3 dan elekroda yang digunakan adalah karbon. Reaksi pada katoda adalah sebagai berikut:

Ag+ (aq) + e -> Ag(s)

Untuk reaksi pada anoda adalah sebagai berikut:

2H2O (l) ->4H+ ( aq) + O2 (g) + 4e¯

Selain menggunakan larutan AgNO3 seperti di atas, penggunaan air yang berlimpah di alam juga sangat memberi banyak manfaat. Di samping karena kelimpahannya di alam tak terbatas, hasil lain yang berupa gas hidrogen juga dapat digunakan sebagai bahan bakar(masih dalam penelitian lebih lanjut). Elektroda yang dipakai adalah elektroda-Reaksi pada katoda adalah sebagai berikut:

2H2O(l) → H2(g) + 2OH-(aq) + 2e

Reaksi pada anoda adalah sebagai berikut:

2H2O (l) ->4H+ ( aq) + O2 (g) + 4e

Penutup

Peningkatan oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh ikan hias di dalam akuarium tidak selalu berasal dari tumbuhan hijau, tapi juga bisa berasal dari reaksi-reaksi kimia. Sperti yang telah dibahas diatas bahwa oksigen yang terlarut dalam air berasal dari elektrolisis air. Skema alat yang ada merupakan gambaran awal dari ide saya, mungkin ke depan bisa diperbaiki lagi agar bisa lebih bermanfaat dan menguntungkan bagi para pecinta ikan hias dan untuk seluruh manusia pada umumnya.

artikel di atas merupakan suatu ide yang mungkin bisa dikembangkan oleh siapapun, tak ada hak cipta yang melindungi. hak cipta hanya milik Allah SWT.

bagi yang punya ide untuk membuat lebih nerkembang ide di atas dilahkan ngasih komen.

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada 1 Juni 2010 inci kimia

 

Tag: , , , ,